5+ Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik Beserta Ciri-Ciri & Contohnya

Perbedaan limbah organik dan anorganik – Pengertian limbah merupakan sisa-sisa kegiatan produksi dan kegiatan manusia lain yang tidak bernilai. Limbah bisa berasal dari kegiatan domestik atau non-domestik seperti industri dan pertanian. Secara umum jenis-jenis limbah bisa dibedakan menjadi 2 (dua) yakni limbah organik dan limbah anorganik, yang dibedakan berdasarkan senyawa, sifat dan asalnya.

Klasifikasi macam-macam limbah memang cukup bervariasi, bisa dibedakan berdasarkan wujudnya (limbah padat, cair, gas), berdasarkan sumbernya (limbah domestik, industri, pertanian, pertambangan), berdasarkan sifatnya (limbah biasa dan limbah B3). Namun pembagian jenis limbah yang paling utama didasarkan pada senyawa penyusunnya, yakni limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari komponen organisme atau makhluk hidup serta mudah diuraikan oleh mikroorganisme, sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak berasal dari organisme, tapi dari hasil kegiatan manusia yang susah diuraikan oleh mikroorganisme.

Tentu antara limbah organik dan limbah anorganik memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Di beberapa daerah juga banyak dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan anorganik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemisahan dan proses pengolahan karena senyawa penyusunnya yang berbeda.

(baca juga jenis-jenis ekosistem)

perbedaan limbah organik dan anorganik

Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik

Berikut merupakan pembahasan 5 perbedaan limbah anorganik dan organik berdasarkan asalnya, sifat terurainya, senyawa penyusunnya, proses pengolahannya serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Asalnya

Perbedaan limbah organik dan anorganik paling utama dapat dilihat dari asalnya. Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari sisa-sisa organisme atau makhluk hidup yang memang bersifat organik, misalnya saja seperti kotoran hewan, daun, ranting, kayu, sisa sayuran, dan sebagainya.

Sementara limbah anorganik merupakan jenis limbah yang berasal dari senyawa kimia buatan atau yang berasal dari hasil buangan industri dan kegiatan manusia, yang bukan berasal dari organisme hidup, misalnya seperti pecahan kaca, sampah plastik, botol minuman, bungkus makanan, dan sebagainya.

Menurut Sifat Terurainya

Hal lain yang membedakan limbah organik dan limbah anorganik adalah kemudahan dekomposisinya atau mudah tidaknya limbah terurai. Limbah organik merupakan limbah yang memiliki sifat mudah terurai. Hal ini dikarenakan limbah organik berasal dari makhluk hidup, sehingga lebih mudah untuk diurai oleh mikroorganisme.

Sementara limbah anorganik memiliki sifat sulit untuk diuraikan. Proses dekomposisi pada limbah anorganik membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding limbah organik. Keadaan ini tentu menjadi masalah karena limbah yang tidak bisa diurai bisa memiliki dampak buruk yang harus segera diatasi.

Menurut Senyawa Penyusunnya

Senyawa penyusun pada limbah organik dan limbah anorganik juga berbeda satu sama lain. Pada limbah organik, senyawa utama yang ada pada limbah tersebut adalah karbon (C) yang pada tiap jenis limbah organik, baik limbah padat, limbah cair atau limbah gas sekalipun.

Sementara limbah anorganik tidak memiliki unsur karbon pada senyawa penyusunnya, karena memang tidak bersumber dari organisme atau makhluk hidup. Tentunya perbedaan berdasarkan senyawa penyusunnya ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh orang awam.

Menurut Pengolahan

Pengolahan limbah organik dan limbah anorganik tentu berbeda, bahkan sudah ada beberapa tempat sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik untuk memudahkan sortir. Pengolahan limbah organik dilakukan dengan mempercepat proses penguraian dan melibatkan mikroorganisme, karena memang limbah organik tidak bisa digunakan lagi atau didaur ulang.

Sementara pengolahan limbah anorganik berbeda karena tidak melibatkan mikroorganisme, karena memang sifat limbah anorganik yang susah untuk diuraikan. Untuk itulah, umumnya limbah anorganik diolah dengan mendaur ulang menjadi produk lain yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang.

Menurut Contohnya

Ada beberapa contoh limbah organik antara lain adalah sisa makanan, daun yang berguguran, ranting pohon, kotoran hewan, bangkai hewan, sisa sayuran, kulit telur, buah busuk, kotoran manusia, kulit kacang, dan sebagainya.

Sedangkan beberapa contoh limbah anorganik antara lain adalah botol minuman, pecahan kaca, bungkus makanan, sampah plastik, alat elektronik rusak, tas kresek, ban bekas, sampah logam, limbah pabrik, besi berkarat, dan sebagainya.

Demikian informasi artikel mengenai perbedaan limbah organik dan anorganik beserta pengertan, ciri-ciri, contoh, dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *