Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial Beserta Bentuk-Bentuk dan Ciri-Cirinya

Sifat-sifat stratifikasi sosial – Stratifikasi sosial merujuk pada istilah dalam ilmu sosial terhadap penggolongan masyarakat dalam berbagai kasta dan tingkat sosial. Bentuk-bentuk stratifikasi sosial bisa terdiri dari stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, dan stratifikasi sosial campuran. Fungsinya penting untuk membagi dan menunjukkan fungsi masing-masing pada anggota masyarakat.

Stratifikasi sosial merupakan perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Dengan kata lain pengertian stratifikasi sosial bisa diartikan sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Dasar-dasar stratifikasi sosial bisa ditentukan menurut kriteria kekayaan, kekuasaan, kehormatan, pendidikan dan wawasan, dan sebagainya. Faktor pendorong terjadinya stratifikasi sosial juga bisa dipengaruhi oleh perbedaan ras dan budaya, pembagian tugas, serta faktor kelangkaan hak dan kewajiban.

Peran stratifikasi sosial penting untuk membagi anggota masyarakat pada tiap-tiap kasta. Selain itu fungsi stratifikasi sosial juga penting untuk mendistribusikan hak dan kewajiban pada masyarakat, untuk memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada di dalam masyarakat, serta untuk mendorong masyarakat agar bergerak sesuai fungsinya masing-masing.

sifat stratifikasi sosial

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Terdapat 3 sifat-sifat stratifikasi sosial yakni stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, dan stratifikasi sosial campuran.

1. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi sosial tertutup (close social stratification) adalah sistem stratifikasi sosial yang membatasi seseorang untuk pindah dari satu strata/lapisan ke strata/lapisan lain, baik menuju ke atas atau ke bawah. Dengan kata lain, seseorang tidak mungkin untuk pindah menuju ke strata lainnya.

Strata seseorang sudah ditentukan sejak lahir berdasarkan garis keturunannya, dan akan tetap bertahan sampai kapan pun tanpa mungkin bisa berubah. Dalam hal ini anggota masyarakat hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal saja, tanpa bisa melakukan perpindahan stratifikasi sosial secara vertikal.

Contoh stratifikasi sosial tertutup misalnya pada negara berbentuk kerajaan, seseorang ditentukan berdasarkan garis keturunannya. Anak yang lahir dari keluarga bangsawan nantinya akan menjadi bangsawan juga, begitu juga dengan anak yang lahir dari keluarga rakyat jelata, akan tetap begitu tanpa bisa berubah.

2. Stratifikasi Sosial Terbuka

Sifat stratifikasi sosial berikutnya adalah stratifikasi sosial terbuka (open social stratification). Sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik menuju ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kemampuan, perjuangan, dan kriteria usaha lainnya.

Artinya dalam kalangan masyarakat, mobilitas atau gerak sosial bisa terjadi. Dengan usaha dan perjuangan, seseorang bisa naik dari strata bawah menuju strata masyarakat atas. Sebaliknya, bisa juga orang yang ada pada strata atas akan jatuh menuju ke strata bawah karena satu dan lain hal.

Contoh stratifikasi sosial terbuka misalnya pada faktor pendidikan, jabatan, pekerjaan atau kekuasaan. Semuanya bisa diraih dengan usaha masing-masing individu sehingga tiap orang bisa berpindah ke lapisan paling atas dalam stratifikasi sosial, atau bisa juga malah jatuh ke lapisan di bawahnya.

3. Stratifikasi Sosial Campuran

Sifat stratifikasi sosial yang terakhir adalah stratifikasi sosial campuran (mixed social stratification). Yang dimaksud stratifikasi sosial campuran adalah gabungan dari sifat stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Dengan kata lain stratifikasi sosial campuran memungkinkan terjadinya perpindahan antar strata pada batas-batas tertentu.

Bentuk stratifikasi sosial campuran umumnya terjadi pada masyarakat yang memiliki keadaan yang heterogen atau pada daerah peralihan antara desa dan kota. Hal ini memungkinkan terjadinya pencampuran antara dua kebudayaan sehingga stratifikasi sosial campuran bisa terjadi.

Contoh stratifikasi sosial campuran misalnya ketika seseorang dengan strata sosial tinggi di daerah asalnya yang bersifat tertutup, kemudian pindah ke daerah lain yang bersifat terbuka, maka kedudukan tinggi yang ia miliki tidak akan berpengaruh. Dibutuhkan usaha dan perjuangan agar dapat masuk dalam strata tinggi di daerah yang baru ia tempati.

Ciri-Ciri Stratifikasi Sosial

Berikut merupakan beberapa ciri-ciri dan karakteristik stratifikasi sosial menurut penjelasan teori Max Weber.

1. Adanya persamaan peluang untuk hidup maupun senasib

Stratifikasi sosial bercirikan adanya persamaan peluang untuk hidup atau persamaan senasib. Peluang untuk hidup dan senasib ditentukan oleh faktor dan tingkat kepentingan ekonomi tiap-tiap individu.

2. Adanya dimensi kehormatan

Penggolongan strata masyarakat juga dapat digolongkan berdasarkan ukuran kehormatan pada tiap-tiap individu. Hal ini dapat ditandai dengan persamaan gaya hidup yang dilakukan sehari-hari.

3. Adanya kekuasaan yang akan dimiliki seseorang

Ciri-ciri stratifikasi sosial selanjutnya adalah adanya kekuasaan yang akan dimiliki seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini ditandai adanya upaya mewujudkan keinginan sendiri melalui suatu tindakan komunal.

4. Adanya Perbedaan Kemampuan

Dalam stratifikasi sosial selalu ada perbedaaa kemampuan antar individu di tiap-tiap strata. Misalnya orang kaya pada strata atas tentu memiliki kemampuan ekonomi yang lebih dibanding orang miskin pada strata di bawahnya.

5. Adanya Perbedaan Gaya Hidup

Selain perbedaan kemampuan, terdapat juga perbedaan gaya hidup atau lifestyle pada tiap-tiap lapisan masyarakat. Gaya hidup masyarakat di strata atas tentu berbeda drastis dengan gaya hidup masyarakat di strata bawah.

6. Adanya Perbedaan Hak dan Sumber Daya

Ciri-ciri stratifikasi sosial yang terakhir adalah adanya perbedaan peroleh hak dan alokasi sumber daya. Orang yang hidup di lapisan masyarakat atas akan banyak juga memiliki hak yang lebih besar daipada orang yang berada di lapisan di bawahnya.

Demikian informasi artikel mengenai sifat-sifat stratifikasi sosial beserta jenis-jenis, bentuk-bentuk, dan ciri-cirinya dalam lingkungan masyarakat lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *