12 Prinsip-Prinsip Komunikasi Beserta Contoh dan Penjelasannya

Prinsip-prinsip komunikasi – Pengertian komunikasi adalah bentuk pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi tercipta jika ada 2 orang atau lebih saling berbincang-bincang atau bertukar pesan, baik secara langsung atau tidak langsung.

Ada banyak jenis-jenis komunikasi. Misalnya jika dilihat dari cara penyampaiannya, ada komunikasi verbal dan non-verbal. Dilihat dari pesannya ada komunikasi pesan dan tertulis. Dilihat dari kelangsungannya ada komunikasi langsung dan tidak langsung. Dilihat dari arahnya, ada komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.

Terdapat beberapa prinsip-prinsip komunikasi yang menjadi asas dari sebuah proses komunikasi itu sendiri. Teori prinsip komunikasi telah dikemukakan oleh banyak pakar dan ahli. Saat ini terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakikat komunikasi.

prinsip komunikasi

Prinsip-Prinsip Komunikasi

Berikut merupakan 12 prinsip-prinsip komunikasi secara umum beserta contoh dan penjelasannya lengkap.

1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Prinsip komunikasi yang pertama adalah komunikasi merupakan suatu proses simbolik yang timbul dari dalam diri manusia. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik tertentu saja, tetapi terus berkelanjutan secara terus menerus.

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Komunikasi bisa terjadi pada tiap perilaku. Hal ini dimaksudkan bahwa tiap orang bisa saja dimaknai sedang terlibat dalam proses komunikasi, meski tidak bermaksud untuk mengkomunikasikan sesuatu. Adanya gerak tubuh, ekspresi wajah, hingga kontak mata bisa dimaknai sebagai bentuk komunikasi oleh orang lain.

3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan

Prinsip komunikasi berikutnya adalah adanya dimensi isi dan hubungan pada komunikasi. Tiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi, sesuai dengan pelaku yang terlibat.

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai tingkat kesengajaan. Artinya bisa terjadi tanpa direncanakan seperti dua orang yang menyapa di tengah jalan. Atau bisa juga yang betul-betul direncanakan sedemikian rupa, seperti dalam bentuk rapat atau seminar yang dilangsungkan secara resmi.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Proses komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak pengirim disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung, sehingga memenuhi konteks ruang waktu tersebut.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

Proses komunikasi juga dapat diprediksi oleh pelaku yang terlibat. Misalnya saat kita menyapa seseorang, kita tentu mengharapkan orang itu akan menyapa balik. Hal ini juga sesuai dengan norma, kebiasaan, atau pola dalam berkomunikasi yang digunakan oleh para pelaku yang terlibat.

7. Komunikasi bersifat sistemik

Prinsip komunikasi berikutnya adalah bersifat sistemik. Artinya cara seseorang untuk berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari latar belakang budaya, pendidikan, nilai, adat, dan pengalaman. Faktor eksternal seperti kondisi keluarga dan lingkungan juga turut berpengaruh pada komunikasi yang sistemik.

8. Komunikasi lebih efektif jika latar belakang sosial budaya mirip

Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka semakin efektiflah komunikasi. Komunikasi antar 2 orang dengan latar suku dan budaya yang sama akan lebih efektif dan lebih nyambung, dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar belakang yang berbeda. Kemiripian unsur sosial budaya seperti bahasa dan pendidikan memiliki dampak besar terciptanya komunikasi yang efektif.

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Artinya komunikasi juga akan melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Hal ini lah yang dimaksud pada prinsip komunikasi yang bersifat non-sekuensial.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional

Komunikasi merupakan proses yang bersifat dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Pola komunikasi pun bisa berubah-ubah dan tidak statis saat sedang berlangsung, dengan umpan balik dan reaksi yang beragam.

11. Komunikasi bersifat irreversible

Komunikasi juga bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan. Artinya efek atau dampak komunikasi tidak dapat dihilangkan. Jika kita menyakiti orang lain dengan ucapan kita, maka efek sakit hati itu tidak akan langsung hilang. Untuk itu proses komunikasi harus dilakukan secara hati-hati oleh pelakunya.

12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah

Prinsip komunikasi yang terakhir adalah komunikasi bukanlah panasea untuk menyelesaikan masalah. Maksudnya, komunikasi bukanlah satu-satunya solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Komunikasi hanya bisa jadi salah satu faktor pendukung terhadap penyelesaian masalah.

Demikian informasi artikel mengenai prinsip-prinsip komunikasi beserta contoh dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca.

1 komentar untuk “12 Prinsip-Prinsip Komunikasi Beserta Contoh dan Penjelasannya”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *